Minggu, 19 Februari 2012

diperemPAtan JAlan

melihat Wajahmu
adalah kehampaan yang melumut
sepi tak beranjak..
aroma tubuhmu yang menunggal gigil angin
masih terasa menyedap
diujung perempatan jalan rumahmu


keretap kereta
lalu lalang debu..
adalah saksi bisu dipelaminan senjamu yang berkabung..
januari menjadi asing setelah september abu-abu menyorakkan laksa


melihat wajahmu
adalah kehampaan yang melumut
rinai abad yang jauh tertinggal hujan ditanggal
sejak itu....
segalanya menjadi kabut yang berkabung dipelaminan senjamu

hingga,,,
selepas kau pergi..
diujung perempatan jalan  rumahmu
aku hanya melihat replika wajahmu memburam
dan aroma tubuhmu yang menunggal gigil angin


namun...sepi tetap tak beranjak pergi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar