hem,
saya sudah memutuskan untuk tidak
mengingatmu dalam segala hal
biar itu barang sekecil apapun
saya sudah cukup kecewa dengan
semua ini
saya ingin hidup tengan tanpa
pikiran-pikiran konyol tentang kamu
saya berusaha sekuat mungkin
menerima biar sesungguhnya amat sangat menyakitkan
kamu tak tau kapan saya yang
tidak menangis karenamu
hem,
Tuhan mungkin sudah cukup lelah
dengan keluh saya
Menjadi tempat sampah dari segala
luka saya
Padahal dulu saya lupa pada-Nya
Benar adanya katika ditanya tentang suatu pilihan
“lelah bertahan tapi juga amat
tidak bisa untuk melepaskan”
Hari ini saya benar-benar muak
Saya ingin tidak ada lagi kamu
dalam otak saya
Perih ini menyatu dengan luka
cukup nyeri
Hingga harus rela melakukan hal
paling saya benci”menangis”
Mau tak mau air mata ini jadi
saksi betapa saya “Terluka”
Kamu tak kan tau itu,,,
Kau berpunya itu yang tidak bisa
saya terima
Sungguh,,
Andai saja waktu bisa saya tarik
mundur
Yang saya ingin pinta pada Tuhan
Saya tak ingin menganalmu…
Menangis sejadinya ,rindu hujan
deras Tuhan
Untuk menyembunyikan perih ini
Hanya hujan yeng member kehangatan
pada tubuh saya
Saya belajar menjadi dewasa
seutuhnya
Dengan luka ini,tentunya
Dan kamu menjadi perihal pertama
saya benci keputusan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar