Aku, dan kamu. Kita
adalah debaran dan setangkup dugaan-dugaan dalam secangkir kopi. Kita sama-sama
tahu. Sama-sama bisu. Pertemuan singkat, waktu, dan segalanya telah meluap,
termasuk aku.
Ada puluhan resah
yang ingin diucapkan oleh dinding tempat kau bersandar. Antara kamu, dan aku , yang menaburkan buih-buih cinta saat kau berucap ‘sayang’.
Bagimu aku tetaplah permukaan laut. Dan kau adalah angin yang mampu menciptakan
ombak. Diketenangan senja, hujan pernah menyaksikan puisi-puisi yang tak pernah
bosan menghubungkan kita. Antara aku dan kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar