Pada gemuruh, ku
seru cemburu, petir menderu, hujan air mataku
Pada langit biru, ku rengkuh senja termangu, mentari setubuhiku
Pada rembulan, kutangkup sebentuk wajah, ku hempas dalam malam, ku lukis dengan pejam
Pada cinta, ku rela mekar indah, hingga peziarah sadar, inilah kuburan rindu
Pada rindu, dunia menjadi penjajah, merintih dan dahaga, sekarat dalam doa
Pada doa, kulafalkan nama, kuhembuskan nyawa cinta, menari bersama ruh kekasihnya
#uswaasyauqie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar