Tentang Dongeng Leluhur
Teruntuk :alm. Mbah Asmuni.
Kek ..
Dulu kau bercerita nyanyian purba
Dibawah kepulan asap dupa dan mantra yang menggerus seperti kerut didahimu
Tiap pagi yang masih putih dihalaman
Dengan secangkir kopi pahit menjadi ciri khasmu
Sebelum memulai bercerita tentang dongeng leluhur kita
Tentang luka-luka mereka atau tentang kegigihan mereka yang bacin
Wajahmu yang sumringah tiap kali sampai pada baris sajak tua
Dan desah buih serupa lenguhmu yang tinggal satu-satu
Hingga tak ada jeda rahasia untukku cucumu
Aku hanya bisa memandang gerut keletihan digalur-galur telapak tanganmu
Sambil lalu memijiti kakimu yang lesu sisa kamaren seharian kerja
Kek..
Beribu rindu yang kujelmakan puisi untukmu yang dahulu
Yang kini tinggal kenangan basah pada perkabungan yang disakralkan
Setelah kau direnggut kematian yang begitu sederhana
Kek..
Betapa aku rindu
Kau yang dahulu yang sering bercerita tentang dongeng leluhur kita
Dipagi yang masih putih dihalaman
Dengan nafas terengah-engah …
Wajah sumringah dan secangkir kopi pahit menjadi ciri khasmu
01-03-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar