Minggu, 24 Agustus 2014

Hei Kamu :)


Yang kita butuhkan bukanlah yang sempurna, melainkan yang tepat

Yang kita butuhkan hanya Tuhan meridhai untuk kita, dua manusia yang berjodoh


Aku menyembunyikan namamu dari hingar bingar orang. Mendekap bayangmu dalam bilik yang terkunci rapi. Mencandaimu dalam bingkai malu yang masih kumiliki seperti pagar yang membatasi halaman dengan jalanan.

Sebab ke Tak halalan ini membuatku sadar. Aku tak ada kaitan apapun denganmu. Ijab adalah jembatan yang menghubungkan jiwaku dan jiwamu, mengharmonikan getar nada yang tadinya sumbang menjadi penuh cita rasa.


Dan alasan  jika aku masih sembunyi di balik tirai. Memandangmu dari jauh dengan mata tunduk. Sebab kita masih bukan siapa-siapa. Kita tak terikat apa-apa. Tuhan masih menangguhkan hati kita, Ingin tau seberapa susah payahnya aku menjaga hati untukmu dan kamu menjaga hati untukku. Kamu sebagai si empunya Tulang rusuk dan Aku sebagai peminjamnya, tak usah takut, tak kan tertukar.

Jangan ragu wahai Kamu..


Tuhan tau  yang kita mau, tapi belum cukup waktu

Tuhan tau yang kita mau, tapi harus sabar dulu..


Biar mata tak bertemu, Doa menyatu. Jodohku.


 untuk pengertian tak terbatasmu. Doa yang selalu bernapas. Desau yang mengibarkan kesungguhanmu menjaga hati. Kesungguhanmu berharap pada yang satu.

Allah-pun mengerti betapa kita saling ingin memiliki, berbagi lalu bercreita semalam suntuk tanpa henti, bersamamu sudah jadi mimpi-mimpi malam-malamku kemaren.

Saat akhirnya sumpah terucap, bukankah aku dan kamu akan menjadi kita, dan kamu jadi pakaianku, aku jadi pakaianmu?





Bukan untuk sesiapa lagi  : cukup kamu :)