Kamis, 23 Agustus 2012

Sajak yang merantau




Aku tulis sajak ini untukmu,bu
Sebelum petang mendahului mencium anyir kakimu
Aku ingin rasakan sekali lagi hangat tubuhmu
Yang memelukku dan cium kening yang selalu kau hadiahkan dipertiga malammu
Do’amu tak hengkang waktu
Biar musim ini aku tak pulang aku ingin mersakan kembali
Cumbu mesra saat kecilku dulu
Mengganti popok yang basah oleh kencingku
Menggendongku yang merengek minta susu
Atau bahkan saat-saat kau alirkan air mata dan keringatmu
Tuk obati keluhku
Aku tulis sajak ini untukmu,ibu
Angin yang menyampaikan cintamu dari seberang telah kupeluk
Agar kau rasa batapa aku mencintaimu jua
Mataku selalu menghangat ketika sampai
Pada wajahmu
Teduh tuamu,,,,
Tak pernah kalah oleh ganasnya matahari
Ayunkan cangkul tuk suapi aku dan ale”2ku sesuap nasi
Ikan asin ciri has mu yang aku ingini saat ini
Betapa dirantau kau baik-baik sajakah,ibu??
Kutulis sajak ini ,ibu
Agar engkau tau harap ku tuk bakti padamu
Aku kan goda Tuhan
Untuk segerakan kau kembali padaku


puisi oh puisi

Puisi oh puisi
Malam ini aku ingin menulis puisi
Dari sepi yang bergelantung diatap-atap kamarku
Aroma kopi pahit yang mengepul disampingku
Memimpin tanganku untuk berpuisi
Malam dengan gerimis haru,bulan hamper penuh
Betapa dinginnya baur indah dalam rengkuh_Mu,Tuhan
Tiba-tiba aku rindui puisi sebelum malam
Benar-benar larut lalu membiar aku kalah pada kantuk
Aku harus selesaikan celoteh hari ini
Agar tidurku tak melayngkan mimpi tanpa arah
Malam ini aku ingin menulis puisi
Persis kisah rindu adam dan hawa
Hingga kata-kata mati diotakku
Aku harus selesaikan riuh hatiku hari ini
Puisi oh puisi
Sekarat tanpa kata
Puisi adalah kerinduan terpanjang setelah Engkau,Tuhan
Izinkan aku muntahkan resah ini pada angin yang membumi
Puisi oh puisi

Senin, 20 Agustus 2012

puisi 1



Malam terlalu panjang tuk bergeming sendirian
Celoteh malaikat berbaur gaduh syaitan
Aku tak tau mana arah yang harus kutempuh??
Jalan pikirku menyesatkanku dalam bingung
Kembaraku tak sampai-sampai ditepi lautmu
Mencari sebutir rindu yang berhambur lewat angin pagi tadi
Sebutlah,aku ,ma
Dalam doa hikmatmu
Atau denyuh  nafasmu
Aku selayak bocah kecil yang haus air susumu
Hangatkan tubuhku ke tubuhmu,ma
Biar malam ini tak ada siapapun yang membisikiku
Ingin tidur dpelukmu
Sampai esok pagi berganti cerita

Sabtu, 18 Agustus 2012

menyebalkan


hem,
saya sudah memutuskan untuk tidak mengingatmu dalam segala hal
biar itu barang sekecil apapun
saya sudah cukup kecewa dengan semua ini
saya ingin hidup tengan tanpa pikiran-pikiran konyol tentang kamu
saya berusaha sekuat mungkin menerima biar sesungguhnya amat sangat menyakitkan
kamu tak tau kapan saya yang tidak menangis karenamu
hem,
Tuhan mungkin sudah cukup lelah dengan keluh saya
Menjadi tempat sampah dari segala luka saya
Padahal dulu saya lupa pada-Nya
Benar adanya  katika ditanya tentang suatu pilihan
“lelah bertahan tapi juga amat tidak bisa untuk melepaskan”
Hari ini saya benar-benar muak
Saya ingin tidak ada lagi kamu dalam otak saya
Perih ini menyatu dengan luka cukup nyeri
Hingga harus rela melakukan hal paling saya benci”menangis”
Mau tak mau air mata ini jadi saksi betapa saya “Terluka”
Kamu tak kan tau itu,,,
Kau berpunya itu yang tidak bisa saya terima
Sungguh,,
Andai saja waktu bisa saya tarik mundur
Yang saya ingin pinta pada Tuhan
Saya tak ingin menganalmu…
Menangis sejadinya ,rindu hujan deras Tuhan
Untuk menyembunyikan perih ini
Hanya hujan yeng member kehangatan pada tubuh saya
Saya belajar menjadi dewasa seutuhnya
Dengan luka ini,tentunya
Dan kamu menjadi perihal pertama saya benci keputusan




Jumat, 17 Agustus 2012

Kenang aku,maya

          KeNang aku,maya
Kenang aku maya
Meski linang telah jadi air mata
Dan angin malam ini cukup kuat tuk sekedar redam nyeriku
Biar kemarau tak dating kau adalah satu musim dalam hidupku
Terus,terus kenang aku maya
Sebab kangenku menyiulkan laksa
Kaupun tak pulang-pulang dari otakku
Kubiarkan air mata banjir didada
Lalu basah tubuhku jadi saksi
Betapa aku sakau karenamu
Kenang aku maya
Tentang kisah kita yang dahulu
Terjerat angkara,sebab kau berdusta
Aku tetap mengharapkanmu mengenangku
Kunikmati ngilu yang hampir membunuhku
Sebab cinta ini amat besar untuk kumuntahkan

My beloVed Lollypop






Minggu, 12 Agustus 2012

Rindu yang Gelisah

      Rindu yang Gelisah


Mencari wajahmu dalam rindu yang gelisah
Ritual tetuah tentang cinta prahara
Kita adalah dua dara yang melambung lalu retak
Sayap-sayap tak mampu kepakkan lagu dilangit-langitnya
Lalu,kabar angin yang tak tuntas mengamini doa’aku
Dalam rindu yang mendzikirkan namamu
Perjalanan panjangku dalam menziarahi hatimu
Berharap,kota yang  kuhuni sama seperti  yang kau diami saat ini
Malam mengekalkan setiaku
Biar kita tak Satu
Aku disini bersama kenang  bebayangmu
Mencari wajahmu dalam rindu yang  gelisah