Sabtu, 03 Agustus 2013

Nggak ada kepastian buat apapun :)

“Dalam hidup Nggak ada jaminan putus bahagia, Nggak ada kepastian buat apapun.
Setiap orang bisa terlempar jauh dari kotak rasa nyamannya, secara tiba-tiba.”
                Kita memang hidup dalam sekat-sekat, pemetakan, pelabelan, dan saat label dicabut, kita bukan siapa-siapa lagi. Tuhan nggak pernah buru-buru,, Ia selalu tepat waktu. Itu saja, jadi obat penenang di saat tak ditemukan di apotek manapun obat berbentuk kapsul, bubuk atau semacamnya sebagai obat penenang paling ampuh. Believe it.
Sekarangpun, saat kita merasa Nggak ada harapan untuk terus berharap dalam hal sama seperti yang lalu, toh pada akhirnya harus mengelus dada sendiri, mengingat betapa yang namanya “kenyataan” Nggak bisa kita terima dengan senang hati. Tapi dalam hidup juga nggak ada jaminan untuk terus bahagia, perlu ingat itu.
                Kita ada dalam jaring-jaring yang namanya “Taqdir” Tuhan, bagaimanapun mau menolak, kita harus tetap melaluinya dengan satu demi satu, nggak mungkin langsung lompat pada bagian dimana kita merasa lebih nyaman dengan jalan lain. Sekalipun kita merasa dengan jatuh cinta kita utuh sebagai diri-sendiri. Ngomongin cinta dan paket bahagia plus sakit hati, nggak di jual terpisah.
Atas hal-hal yang nggak mampu di terima akal, kita memang harus menggunakan hati sekali-kali, untuk mengerti, untuk menerima jatah yang barangkali terasa seperti tamparan keras berkali-kali, atau tak jarang selayak hantu, dan merasa baru saja bangun dari mimpi paling buruk sepanjang malam. Ini yang sering disebut “sakit hati”. Dan saat begini, yang dibutuhkan adalah tertawa lepas, membuang jauh-jauh masalah sebesar apapun. Dan segera menyadari Tuhan kita lebih besar, walaupun sulit masih menerima. Ikhlas itu berat, tapi wajib. Katanya J selain ketabahan, apalagi yang mampu diajarkan kehilangan? Kurasa menghargai kehadiran lebih awal. Absurd lagi-lagi. Setidaknya dengan mencintainya kita belajar kesabaran.
Perlu kita tau, saat kita merasa nggak ada lagi harapan, kita seperti mambanting pintu di depan Tuhan. Tak jarang nyaris kita di buat gila, ah.. betapa kekuatan cinta amat berpengaruh pada kesehatan jiwa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar