Kamis, 05 April 2012

Biar,aku Mabuk malam ini





Aku mengerat luka kedahan-dahan

lalu,bumi terbanjiri tangis air matamu

biar pergi musim kelabu

hujan tengkujuh yang meruap

kedinding-dinding waktu

sebekas bercak-bercak darah
dari sisa persengketaan kita dan luka

malam bercecer..
wasiat -wasiat dari risalahmu

tak sempat kubaca dengan tuntas

meski menetas darah di detaknya

kau tetap tak kujumpai

kenangan tak bermusim

ada lagu-lagu sepi tanpa melodi

Biar aku mabuk malam ini

sebelum subuh menjemput pergi

mengenang luka lama persengketaan kita

menari dengan bulan paro..yang malu

hingga jauh bayangmu pergi

dan benar-benar tak kujumpai

Aku mengerat luka
mengerang,berdarah..

karena Kau..yang menjadi keladi dari persengketaan kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar