Rabu, 29 Februari 2012

Tentang dongeng leluhur kita


                                    Tentang Dongeng Leluhur

                                    Teruntuk :alm. Mbah Asmuni.

Kek ..


Dulu kau bercerita nyanyian purba


Dibawah  kepulan asap dupa dan mantra yang  menggerus  seperti  kerut didahimu


Tiap pagi yang masih putih dihalaman


Dengan  secangkir kopi  pahit  menjadi  ciri khasmu


Sebelum  memulai  bercerita  tentang  dongeng leluhur kita


Tentang luka-luka mereka atau tentang kegigihan mereka yang bacin


Wajahmu yang sumringah tiap kali sampai pada  baris sajak tua


Dan desah buih serupa lenguhmu yang tinggal satu-satu


Hingga tak ada jeda rahasia untukku cucumu


Aku hanya bisa memandang gerut keletihan digalur-galur telapak tanganmu


Sambil lalu memijiti kakimu yang lesu sisa kamaren seharian kerja





Kek..


Beribu rindu yang kujelmakan puisi untukmu yang dahulu


Yang kini tinggal kenangan basah pada perkabungan yang disakralkan


Setelah  kau direnggut kematian yang begitu sederhana





Kek..


Betapa aku rindu


Kau yang dahulu yang sering bercerita tentang dongeng leluhur kita


Dipagi yang masih putih dihalaman


Dengan nafas terengah-engah 


Wajah sumringah dan secangkir kopi pahit menjadi ciri khasmu


                                                                                               











                                                                                                            01-03-2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar